Dinda Kanya Dewi Comeback! Mengguncang Keluarga Cinta Setelah Cinta
TABLOIDBINTANG.COM - Cinta Setelah Cinta (SCTV) kini menjadi tontonan sinetron nomor satu, dengan rating mumpuni. Membuat tim kreatif terus memoles sinetron yang dibintangi Eza Gionino dan Ririn Dwiariyanti ini menjadi lebih seru dan apik. DI tengah episode ke 150, tim kreatif menghadirkan karakter baru, dengan pemain lama. Adalah Dinda Kanya Dewi--si antagonis ikonis sejak Cinta Fitri--dan Ben Kasyafani hadir sebagai Ayumi dan Ruben.
Masuk di tengah-tengah produksi yang sudah berjalan merupakan tantangan tersendiri bagi Dinda Kanya Dewi. Meski memerankan tokoh antagonis sudah hal yang biasa, dibenci orang pu sudah sangat biasa. Tapi kali ini, Dinda mengatakan antagonisnya bukan lagi yang melotot-melotot dan teriak-teriak. Ayumi memiliki dendam, kemarahan di dalam dirinya kepada Fondi.
"Tantangannya justru karena kita masuknya di tengah-tengah, sudah episode 100 sekian. Harus nonton dari awal, saat orang lain take kita juga harus nonton, kita harus ikuti alurnya, menyelaraskan dengan yang lain. Jangan sampai pas kita masuk kok ratingnya jadi turun, ha ha ha,"canda Dinda.
"Kalau untuk antagonisnya sendiri ya, paling harus membedakan dengan yang sebelum-sebelumnya. Ayumi ini bukan tipe antagonis yang teriak-teriak matanya gimana, ini tipe yang ceria kelihatan baik sama semua orang, tapi jahat," terang Dinda.
Apakah kehadirannya sudah menuai kebencian netizen, Dinda merasa sudah biasa menghadapinya. Bahkan menurutnya sekarang ini, sudah tidak seganas dulu orang membenci dirinya.
"Dicakar tuh dulu sudah biasa. Kalau sekarang komentar negatifnya juga nggak seberapa. Paling komentar, "Nih orang masuk, pasti jahat. atau paling, áduh dia masuk. Eneg gue lihat muka dia,"Dinda menuturkan kembali komentar-komentar yang masuk ke akun Instagramnya.
Selalu memerankan antagonis sejak Cinta Fitri, kalau dibilang bosan sih, bosan. Tapi kini Dinda melihatnya sebagai sebuah kepercayaan. Artinya dirinya memang dipercaya piawai memerankan tokoh antagonis. Jadi melakukan yang terbaik saja, membuat varian antagonis dari sinetron ke sinetron, sehingga berbeda.